Senin, 24 November 2008

SENJA DI TELUK KUPANG

SENJA DI TELUK KUPANG

Mata teduhmu

Adalah laut senja dan lembayung di Teluk Kupang

Tenang tak beriak

Mata taduhmu

Adalah kelap-kelip lampu bagan ketika malam bergelayut

Mata yang memanjat keruk karang Kota Kupang

Mata yang tak sabar menunggu

Kabar apakah yang ingin kau dengar

Dari seekor camar gusar di rantau?

Mata teduhmu

Selalu memanggil camar pulang

Agar jangan lagi cemarkan laut Pukuafu

Agar jangan lagi hanguskan padang sabana Nusa Lontar

Camar yang punya setumpuk rencana itu

Kini rebah di dekapan mata teduhmu

Bercerita tentang sederet kisah rantau

Dengan lidah dan tubuh yang lelah

Seperti sebilah pelepah lontar kering

Merapuh dalam rindu

Pada semilir angin senja di Teluk Kupang

Camar itu tak mudah pergi lagi

Percayalah..!

Karena mata teduhmu telah mengikat tubuh camar itu

Menyatu dalam ayunan teluk lenggang

Seperti senja ini di Teluk Kupang

Mata teduhmu

Mengejar sebuah harapan

Laksana ratusan kepiting di pasir putih

Berarak menuju karang di Teluk Kupang

Camar itu tak sabar menurunkan layar

Melabuhkan sauh

Menapaki tangga dermaga

Di matanya selalu terbayang

Sebuah kebun madu di terusan Oesapa

Tempat camar itu menjadi imam

Bagi sepasang mata teduh di balik kerudung putih

Dalam senja berulang senja

Di Teluk Kupang

3 Komentar:

Pada 19 Maret 2009 pukul 04.39 , Blogger Dhany mengatakan...

Assalamu alaikum Ustadz, mana posting Antum yg terbaru...? Kalo sempat mohon berkumjung ke blog Ane ya...

 
Pada 2 Juni 2009 pukul 22.19 , Blogger Unknown mengatakan...

salam kenal too, ibu dari mana nama ibu siapa?

salam kenal buat ibu dari cucunya bai Ibrahim tuan tana lalukoen okehendak. smoga sehat jgn lupa kampung asal.

 
Pada 7 Desember 2009 pukul 08.03 , Anonymous Anonim mengatakan...

salam Rote and blogwalking

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda